Langsung ke konten utama

Cara Pintar Mengenal Allah



Ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa kita jawab hanya dengan mengandalkan logika. Salah satunya adalah pertanyaan tentang Allah. Sangat berbahaya jika kita terus menelaah keberadaan Allah dari segi pemikiran kita yang terbatas, karena bukan tidak mungkin akan mengakibatkan kita menjadi ateis. Keberadaan Allah kita yakini dari hati nurani, ayat-ayat Alquran dan bukti kekuasaan-Nya berupa ciptaan-ciptaan-Nya yang luar biasa. Hal itu cukup meyakinkan kepada kita bahwa Allah memang ada dan tidak diragukan keberadaan-Nya.
            Namun permasalahannya, bagaimana kita menjelaskan keberadaan Allah kepada anak kecil yang selalu mengandalkan pemikiran yang konkrit? Tentu perlu kehati-hatian untuk menanggapi pertanyaan anak kecil yang kritis dan terkadang membuat bingung untuk menjawabnya. Kita juga pasti pernah merasakan masa anak-anak seperti itu, dimana kita merasakan banyak hal-hal aneh dan tidak bisa kita jawab sendiri sehingga terus bertanya kepada orang lain agar tidak penasaran. Tulisan dibawah ini, akan menjawab beberapa pertanyaan tentang Allah yang seringkali menjadi pertanyaan bagi anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun.
1.    Allah Itu Siapa?
Allah adalah pencipta, pengatur dan penguasa di dunia ini. Sama seperti kepala sekolah yang mengatur sekolah, kepala desa yang mengatur masyarakat dan ibu yang mengatur anak-anaknya, Allah juga mengatur semua kehidupan makhluk ciptaan-Nya. Allah telah mengutus para Nabi dan Rasul untuk memperkenalkan Allah kepada kita. Selain itu, kita bisa mengenal Allah melalui Alquran. Untuk menambah keyakinan kita akan kebesaran Allah, kita bisa merenungi keajaiban dan keindahan alam semesta ini. Bukankah segala yang ada di dunia ini mustahil tercipta sendiri?? Hanya Allah yang bisa menciptakan segalanya dengan begitu sempurna
2.    Warna Allah
Apa Allah memiliki warna seperti bunga-bunga yang ada di taman???
Dalam potongan surat Al-Baqarah:138 yang artinya “Milikilah Warna Allah”, mungkin yang terbayang adalah Allah memiliki banyak warna seperti merah, kuning, hijau,dan lain-lain yang harus kita miliki juga. Tapi, maksud ayat Alquran tersebut bukan demikian. Warna Allah yang dimaksud adalah beriman kepada-Nya dan melakukan pekerjaan yang dicintai-Nya. Warna Allah berarti iman, kasih sayang, kebaikan dan kesucian. Mencintai Allah dan menyayangi hamba-hamba-Nya adalah warna terindah di dunia.
3.    Ampunan Allah
Jika kita melakukan kesalahan, apakah Allah akan memaafkan kita??
Allah memiliki sifat Maha Pemaaf. Allah akan mengampuni setiap kesalahan kita asalkan kita menyesali perbuatan kita, meminta ampunan kepada Allah dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut. Hal itu seperti yang tertulis dalam Q.s  Al-Ghafir:3, “Allah mengmpuni dosa dan menerima tobat.” Pintu rahmat Allah selalu terbuka bagi setiap hamba-Nya. Setanlah yang selalu menggoda manusia dan membuat hamba-hamba Allah ragu dan berputus asa untuk bertobat, karena takut tidak diterima oleh Allah.
4.    Satu Tuhan atau Lebih?
Bagaimana kita tahu bahwa Allah itu hanya satu??
Kita akan menjawab pertanyaan itu dengan sebuah analogi terlebih dahulu. Di sebuah kota ada dua walikota yang memimpin. Peraturan yang dibuat oleh walikota yang satu selalu bertentangan dengan walikota yang lainnya. Akibatnya kehidupan di kota tersebut menjadi kacau. Masyarakat di kota tersebut menjadi bingung harus mengikuti perintah yang mana. Andaikata di dunia ini ada dua Tuhan, maka kehidupan akan kacau seperti kota tersebut. Hal itu seperti yang tertulis dalam Q.s Al-Anbiya:22, ”Andai di langit dan bumi ada Tuhan-Tuhan selain Allah, niscaya keduanya akan hancur.” Cara agar kita mengetahui bahwa hanya ada satu Tuhan di dunia adalah dengan merenungi tentang keteraturan dan keharmonisan alam semesta. Selain itu, para Nabi yang diutus oleh Allah juga tidak mengenalkan kepada kita bahwa Allah ada dua atau lebih.
5.    Kebesaran Allah
Allah itu sebesar apa?
Dan Dia Mahatinggi dan Mahabesar” (Q.s Saba:23)
Allah Maha Besar, lebih besar dari galaksi, matahari, atau bumi sekalipun. Kebesaran Allah tidak bisa kita bayangkan. Akal manusia tidak akan mampu menjangkau kebesaran Allah. Kita bisa memahami kebesaran Allah dengan melihat tanda-tanda kebesaran-Nya. Allah bisa menciptakan gunung-gunung tinggi dengan mudah, membuat bumi mengelilingi matahari dengan kecepatan mengagumkan, menciptakan bintang-bintang dilangit yang begitu indah dan ciptaan-ciptaan yang lainnya yang begitu luar biasa.
6.    Allah Maha Pengasih
Apakah hanya Allah yang paling pengasih?
Dia adalah yang paling pengasih di antara para pengasih.” (Q.s Yusuf:64)
Allah lebih pengasih dari siapapun. Dia yang telah memberi kita panca indara, memberi kita kaki dan tangan, mencipatakan  hewan dan tumbuhan untuk kita makan, dan selalu memaafkan kesalahan kita meskipun dosa yang kita buat sudah sangat banyak. Orang-orang yang menyayangi kita, seperti orang tua, guru, teman-teman dan saudara-saudara kita juga merupakan ciptaan Allah.
7.        Doa yang Tidak Terkabul
Kenapa banyak doa kita yang tidak dikabulkan Allah?/
Aku menjawab doa si pendoa saat ia berdoa kepada-Ku.” (Q.s Al-Baqarah:186)
Allah yang Maha Pengasih seringkali tidak mengabulkan doa kita demi kebaikan kita sendiri, karena Dia menyayangi kita. Dalam Alquran disebutkan, Banyak hal yag kalian sukai, tapi berbahaya bagi kalian. Lantaran Allah juga tahu bahwa sebagian doa kita tidak membawa manfaat, jadi Dia tidak mengabulkannya. Selain itu, seringkali Allah mengabulkan doa kita setelah bebrapa waktu, ketika saat tersebut memang saat yang tepat. Bahkan, kadang Allah  memberi kita sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang kita minta.
8.        Tempat Allah
Apakah Allah berada di langit??
“Kemanapun kalian berpaling, disanalah Allah berada.” (Q.s Al-Baqarah:115)
              Allah ada di semua tempat, di bintang-bintang, di laut, di gunung,di hutan, di rumah, di sekolah, pokonya dimana-mana. Allah selalu menyertai kita di semua tempat. Allah selalu menjadi teman setia yang menjaga dan mengawasi kita dimanapun dan kapanpun. Jadi, lakukanlah selalu perbuatan baik agar Allah meridhai segala aktivitas kita.

9.        Salat Kita dan Kebutuhan Allah
              Memangnya Allah membutuhkan Salat kita, sehingga kita harus melakukan salat tiap hari?
       “Jika kalian dan semua orang di bumi menjadi kafir, (maka Allah tak akan merugi), karena Dia Mahakaya dan terpuji.” (Q.s Ibrahim:8)
       Allah menyuruh kita solat karena hal itu berguna bagi kita. Salat akan menerangi hati dan menyucikan jiwa kita. Salat akan menjadikan kita sebagai manusia yang baik, penyayang, berakhlak dan optimis. Allah tidak membutuhkan salat kita. Kita yang membutuhkan salat untuk mencapai kebahagiaan. Andai semua manusia tidak melakukan salat dan menjadi kafir sekalipun, Allah tidak akan rugi.
10.    Bersyukur kepada Allah
Apa yang harus kita lakukan untuk bersyukur kepada Allah??
Bersykurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (Q.s Al-Baqarah:152)
Cara terbaik bersyukur kepada Allah adalah dengan menggunakan nikmat-nikmat-Nya dengan benar. Jika kamu memanfaatkan umurmu dengan benar untuk mengerjakan hal yang bermanfaat, menggunakan tanganmu untuk membantu orang lain, menggunakan akal untuk mencari ilmu dan menggunakan panca indara untuk hal berguna, maka kamu telah mensyukuri nikmat Allah dengan benar. Mengucapkan Alhamdulillah itu baik, tapi syukur terbaik adalah dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disukai Allah.
11.  Tugas Manusia
Apa tugas manusia di hadapan Allah???
            Jawabannya terdapat dalam Q.s Al-Baqarah:21, “Wahai manusia, sembahlah Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian.”
            Ayat tersebut telah merangkum tugas manusia di hadapan Allah, yaitu menyembah dan beribadah kepada Allah. Menyembah Allah tidak hanya dalam bentuk salat dan doa saja. Kita melakukan hal-hal yang bermanfaat juga merupakan bentuk penyembahan kepada Allah. Setiap lembar Alquran yang kita baca, mengandung beberapa perintah dan nasihat dari Allah kepada kita. Contohnya:
a.       Dalam surah Al-Hijr: “Jangan menggunjing satu sama lain”
b.      Dalam surah Al-Baqarah: “Berkatalah yang baik kepada orang-orang”
c.       Dalam surah Al-a’raf: “Makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan”
d.      Dalam surah An-Nur: “Tegakkan salat, tunaikan zakat dan taatlah kepada Rasulullah.”
e.       Dalam surah Luqman: “Jangan palingkan wajah dari orang lain dengan sikap tak acuh.”
12.    Wujud yang Tak Terjangkau oleh Mata
     Kita tidak bisa melihat Allah, lalu dari mana kita tahu dia ada??
     “Mata-mata tak bisa melihat-Nya.” (Q.s Al-An’am:103)
     Mata kita hanya bisa melihat benda-benda nyata. Allah bukan sebuah benda sehingga tidak bisa dilihat. Allah ada meskipun kita tak melihat-Nya. Sama seperti udara yang tidak bisa kita lihat, tapi kita bisa merasakan kehadiran-Nya. Dengan kamu merasakan keberadaan Allah dalam hatimu dan berbicara dengan-Nya, kamu bisa tahu bahwa Allah ada. Pejamkan matamu sebentar dan panggil Allah dengan lubuk hati terdalam, maka kamu akan tahu bahwa Allah ada dan selalu berada di sampingmu.
13.  Penangguhan Azab bagi orang-orang Zalim
Kenapa Allah tidak segera membinasakan orang-orang zalim??
Jangan sangka bahwa Allah tidak mengetahui tindakan orang-orang zalim”. (Q.s Ibrahim:32)
Allah mengatur kehidupan manusia dalam dua musim. Musim pertama dimulai dengan kelahiran dan berlanjut hingga kematiannya. Sedangkan musim kedua berawal setelah kematiannya dan berlangsung hingga hari kiamat. Dalam kehidupan dunia, semua manusia termasuk orang-orang zalim diberi kesempatan oleh Allah untuk memilih jalan kebaikan atau keburukan. Orang-orang yang menanam amal baik akan memanen pahala di akhirat nanti. Sementara orang-orang yang berbuat keburukan di dunia, akan mendapat hukuman di akhirat. Namun, sebagian hukuman atas orang zalim juga ditimpakan di dunia. Jika kamu membaca riwayat orang-orang zalim, kamu akan melihat bahwa mereka mendapat banyak kesengsaraan didunia. Contohnya adalah kisah Firaun yang ditenggelamkan di sungai Nil.
14.    Sebab Kita Diuji
Mengapa Allah harus  memberikan kita ujian ???
“Dia-lah yang telah menciptakan hidup dan mati, untuk menguji manakah diantara kalian yang beramal lebih baik. “(Q.s Al-Mulk:2)
Ujian bertujuan untuk memperoleh suatu pengetahuan. Dengan ujian-lah seseorang mampu mengetahui dan membandingkan nilai serta kualitas sesuatu atau seseorang. Ketika Allah menguji seseorang, Allah ingin menunjukan kemampuan orang itu yang sesungguhnya. Allah juga memberikan ujian agar kita bisa berkembang. Tiap kali kita diuji dan sukses melakukan amal baik serta menghindari dosa, maka jiwa kita akan menjadi lebih bersih dan kuat. 

15.    Rumah Allah
Apakah Allah butuh rumah, sehingga dikatakan bahwa masjid adalah rumah Allah??
“Masjid adalah rumah Allah di muka bumi.” (Imam Shadiq)
Allah tidak perlu rumah di dunia yang Ia cipatakan sendiri. Kata “masjid sebagai rumah Allah” berarti masjid merupakan tempat untuk salat, berdoa dan berbicara dengan Allah. Masjid adalah tempat yang disukai Allah dan Dia juga menyukai orang-orang yang beribadah di dalamnya.
            Masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang sering membayangi kita berkenaan dengan Allah. Oleh karena itu, kita tidak boleh berhenti mencari ilmu agar kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, sehingga menambah iman kita kepada Allah Swt.

Sumber:
Abhari, Gholamreza Haidari. 2011. Cara Pintar Mengenal Allah. Cirebon: Tepak Sunan Publishing House

Komentar

Popular post

makalah emotional intelligence

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang             Kecerdasan intelektual seringkali menjadi ukuran sebagian besar orang untuk meraih kesuksesan. Banyak orang berpikir, dengan kemampuan intelektual yang tinggi, seseorang bisa meraih masa depan yang   cerah dalam hidupnya. Tidak heran, banyak orang tua selalu menekankan anaknya untuk meraih nilai sebaik mungkin agar kelak memiliki masa depan yang cemerlang. Sistem pendidikan di negara kita yang lebih menekankan pada prestasi akademik siswa atau mahasiswa juga semakin mendukung argumen tersebut. Padahal kenyataannya, kecerdasan intelektual bukanlah hal mutlak yang dapat menjamin kesuksesan seseorang.             Mungkin kita sering bertanya-tanya mengapa orang yang ber-IQ tinggi justru banyak yang mengalami kegagalan dalam karirnya. Sedangkan orang yang ber-IQ sedang justru dapat lebih sukses dari orang yang ber-IQ tinggi. Hal itu disebabkan karena ada satu kecerdasan yang lebih berpengaruh dalam menentukan kesuksesan seseoran

BOOK REPORT FILSAFAT MORAL

BAB   I PENDAHULUAN 1.1   Identitas Buku Judul buku       : Filsafat Moral Penulis                : James Rachels Cetakan              : ke enam Tahun terbit      : 2013 Penerbit              : Kanisius, Jl. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55011 Halaman             : 394 lembar Harga                 : Rp. 52.000,00 Penerjemah       : A. Sudiarja 1.2   Latar Belakang Penulisan Persoalan-persoalan amoral dewasa ini dinilai semakin memprihatinkan. Banyak kalangan masyarakat yang berperilaku melawan aturan-aturan moral. Aturan yang semula ditaati demi terciptanya keteraturan sosial, kini dengan mudah ditentang oleh banyak kalangan. Perbuatan amoral seolah menjadi hal lumrah di masyarakat. Keteraturan sosial semakin jauh dari harapan. Perubahan zaman yang diwarnai dengan arus globalisasi dan modernisasi merubah segala etika dan aturan moral menjadi sesuatu yang kuno, sehingga banyak kalangan yang meninggalkannya. Degradasi moral yang melanda generasi m

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

A.     Pendahuluan Bahasa merupakan   alat komunikasi yang penting   agar manusia dapat saling berinteraksi dan berbagi informasi dengan manusia yang lain. Bahasa ada yang digunakan secara lisan, adapula yang digunakan dalam bentuk tulisan. Bahasa melengkapi anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Melalui bahasa, manusia dapat terus mengembangkan kemampuan menalar yang dimilikinya. Kemampuan menalar tersebut sangat penting untuk mengembangkan kemampuan manusia agar terus berkembang kearah kemajuan. Hal itulah yang membuat perkembangan manusia cenderung dinamis. Mengingat pentingnya bahasa dalam kehidupan manusia, maka penggunaan bahasa harus benar agar dapat dimengerti oleh manusia lain dan tidak menimbulkan kesalah pahaman, terutama dalam penggunakan bahasa tulisan. Dalam menulis, manusia tidak bisa sekehendak hati, tetapi harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Di Indonesia, aturan menulis harus sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Penetapan atur