Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Hati... ku serahkan kepada pemiliknya

Ada banyak lembaran hidup yang terlewati. Seribu goresan penuh warna telah tercipta disana, tak terkecuali tentang cinta. Cerita yang saat ini masih sering mewarnai hari-hari, dengan tema utama masih seputar "Siapakah Tempat Berlabuhmu Nanti?" Hari demi hari berganti, namun ia masih belum bertemu tempat berlabuhnya. Diakah atau diakah? Entahlah. Ragu banyak menyelimuti. Kegamangan masih sering dirasa, hingga debaran cinta itupun semakin meredup jua. Jujur saja, hati sudah letih dan ingin segera berlabuh di tempat yang Ia ridho. Namun waktu tak kunjung bersahabat. Saat yang lain sudah tiba di dermaga pelabuhan hati, diri ini masih terombang-ambing dalam pencarian yang tak pasti. Debaran itu pernah terasa untuk insan yang kutemui. Namun, tak bisa kubedakan itukah cinta yang fitri ataukah nafsu dan kekaguman semata. Aku pernah salah menilai, karena itu kali ini tak mau kusimpulkan dengan tergesa. Ah sungguh pelik memang masalah cinta. Lelah, sungguh lelah. Berkali gagal

Menelisik surat Cinta-Nya dibalik Pandemi Covid-19

Foto ini diambil di Kampung Toga, Sumedang, tepatnya di bukit tempat Paralayang. Saat itu sekitar pertengahan bulan Februari, sebelum "Negara Api Menyerang". Ya, saat itu semua masih baik-baik saja. Walaupun sudah ada pertanda "serangan", semua masih dapat berjalan normal. Berpergian, menghirup udara segara, menikmati panorama alam, it's possible . Namun semua berubah total saat ini. Kamu bisa memilih untuk berwisata dan berpergian, namun jika melakukannya berarti mengakui bahwa kamu adalah orang yang egois. Karena saat ini pemerintah Indonesia sudah memberlakukan Lockdown alias karantina wilayah yang melarang orang-orang untuk berpergian dan dianjurkan untuk berdiam diri di rumah. Bahkan saat ini social distancing atau menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan harus dilakukan. Well... ada apakah gerangan? Mengapa dunia jadi seperti penjara dan orang-orang seolah tahanan rumahan? Bukan tanpa sebab, karena tidak mungkin ada asap bil