Langsung ke konten utama

Hati... ku serahkan kepada pemiliknya

Ada banyak lembaran hidup yang terlewati. Seribu goresan penuh warna telah tercipta disana, tak terkecuali tentang cinta. Cerita yang saat ini masih sering mewarnai hari-hari, dengan tema utama masih seputar "Siapakah Tempat Berlabuhmu Nanti?"

Hari demi hari berganti, namun ia masih belum bertemu tempat berlabuhnya. Diakah atau diakah? Entahlah. Ragu banyak menyelimuti. Kegamangan masih sering dirasa, hingga debaran cinta itupun semakin meredup jua. Jujur saja, hati sudah letih dan ingin segera berlabuh di tempat yang Ia ridho. Namun waktu tak kunjung bersahabat. Saat yang lain sudah tiba di dermaga pelabuhan hati, diri ini masih terombang-ambing dalam pencarian yang tak pasti.

Debaran itu pernah terasa untuk insan yang kutemui. Namun, tak bisa kubedakan itukah cinta yang fitri ataukah nafsu dan kekaguman semata. Aku pernah salah menilai, karena itu kali ini tak mau kusimpulkan dengan tergesa. Ah sungguh pelik memang masalah cinta.

Lelah, sungguh lelah. Berkali gagal dan jatuh dalam kelam, aku juga ingin bangkit dalam terang. Kali ini sungguh pasrah. Biarlah sang pemilik hati sejati yang menjawab. Diatas hamparan sejadah merah, hati lulu dalam pasrah. Duhai Sang Pemilik Hati, semoga engkau segera berkenan menyatukanku dengan ia yang sudah Kau tulis dalam suratan takdirku. Ia yang akan menjemputku dengan cara yang indah, untuk menyempurnakan separuh agamaku.

Komentar

Popular post

makalah emotional intelligence

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang             Kecerdasan intelektual seringkali menjadi ukuran sebagian besar orang untuk meraih kesuksesan. Banyak orang berpikir, dengan kemampuan intelektual yang tinggi, seseorang bisa meraih masa depan yang   cerah dalam hidupnya. Tidak heran, banyak orang tua selalu menekankan anaknya untuk meraih nilai sebaik mungkin agar kelak memiliki masa depan yang cemerlang. Sistem pendidikan di negara kita yang lebih menekankan pada prestasi akademik siswa atau mahasiswa juga semakin mendukung argumen tersebut. Padahal kenyataannya, kecerdasan intelektual bukanlah hal mutlak yang dapat menjamin kesuksesan seseorang.             Mungkin kita sering bertanya-tanya mengapa orang yang ber-IQ tinggi justru banyak yang mengalami kegagalan dalam karirnya. Sedangkan orang yang ber-IQ sedang justru dapat lebih sukses dari orang yang ber-IQ...

THANK YOU 2021

Untuk diriku di tahun 2021. Terima kasih banyak sudah berjuang sejauh ini, melewati kata "tidak mampu", "menyerah", "tidak bisa", "lelah" dan "kecewa". Aku tahu kadang kamu merasa terlalu berat menanggung sesuatu. Dalam sepi sendiri, air mata di tahun ini rupanya lebih banyak jatuh bukan? Tak mengapa, ternyata air mata kesedihan dan luka itu juga sebanding dengan air mata bahagia, bukan? Ibarat kata, 2021 adalah tahun dua sisi mata uang dalam hidupmu. Ada kalanya kamu jatuh, menginjak tangga yang salah untuk kesekian kalinya, kebingungan arah menentukan pilihan di persimpangan jalan, ingin berhenti sejenak tapi takut tak bisa memulai kembali,  dan bahkan shock culture dengan semua perubahan "mendadak" dalam hidupmu. But... you're very strong :) sisi mata uang lainnya juga bisa kamu temukan di tahun ini. Cita-cita yang lama tertunda akhirnya terwujud, merasakan peran baru yang diimpikan, singgah di tempat baru akhirnya juga...

BOOK REPORT FILSAFAT MORAL

BAB   I PENDAHULUAN 1.1   Identitas Buku Judul buku       : Filsafat Moral Penulis                : James Rachels Cetakan              : ke enam Tahun terbit      : 2013 Penerbit              : Kanisius, Jl. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55011 Halaman             : 394 lembar Harga                 : Rp. 52.000,00 Penerjemah       : A. Sudiarja 1.2   Latar Belakang Penulisan Persoalan-persoalan amoral dewasa ini dinilai semakin memprihatinkan. Banyak kalangan masyarakat yang berperilaku melawan aturan-aturan moral. Aturan yang semula ditaati demi terciptanya keteraturan sosial, kini dengan mudah diten...