Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Training of Muslim Revolution LDK UKDM UPI

Dakwah??? Dulu... yang terbersit di pikiranku tentang dakwah adalah hal yang hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang saja, seperti ustad, kiyai, atau haji. Aku terlanjur melabelkan pengertian sempit tentang dakwah, sehingga yang ada dibenakku, aku hanya orang biasa yang tidak akan mampu menyampaikan dakwah. Diri ini juga masih banyak yang harus diperbaiki. Jangankan untuk menasehati dan mengajarkan ajaran agama kepada orang lain, aku juga masih lalai untuk bermuhasabah diri.             Namun, semua berubah 180 derajat ketika aku mulai mengenal dunia kampus. Dunia yang membangunkanku dari segala ketidak tahuan dan memperlebar pemikiran sempitku. Lembaga Dakwah kemahasiswaan Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (LDK UKDM UPI), adalah salah satu titik tolak ku menapaki jalan untuk belajar peduli dengan Islam, sebagai agamaku. Sebelumnya, rentetan peristiwa dan pembelajaran telah ku alami sehingga membulatkan tekadku untuk memasuki gerbang pintu UKDM

Biarkan Kuasanya yang Menjawab

Di sudut ruangan ini, ketika senja semakin tak kasat mata… ku hanya bisa menerawang tak tentu arah. Sudah berhari-hari, pikiran dan perasaan ini saling beradu kekuatan. Logika ku menolak apa yang hati rasakan. Berusaha melawan, namun justru semakin melemahkan pikiran.. perasaan yang tengah kupendam, justru semakin tumbuh subur bermekaran. Rasa rindu akan sosok itu.. semakin lama membuat ku sadar. Ruang kosong itu sudah mulai terisi olehnya. Oleh dia yang baru saja hadir dalam lembaran hidupku. Oleh dia yang dengan segala perangainya seolah menyihirku untuk senantiasa menghadirkannya dalam setiap waktu… Ya allah… sungguh tidak nyaman berada dalam situasi seperti ini. Aku berada di sudut pandang yang hanya dapat menatapnya dari luar lingkaran hidupnya. Dia memang dekat, namun tak kan mampu ku raih. Waktu dan jaraklah yang akan membuatku semakin jauh dari nya. Kesempatan yang mempertemukan kami, namun kesempatan jua yang memisahkan kami. Inilah saat yang kutakuti, dimana aku haru