Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Untuk sang Pelita Kehidupan

                Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 telah membuat tanggal 25 Nopember menjadi penuh makna. Hari dimana kita akan selalu memperingatinya sebagai hari guru. Guru??? Ia.. sang pahlawan tanda jasa yang kerapkali kita abaikan karena lebih melihat profesi lain yang dianggap lebih keren, menjanjikan, dan bergengsi. Namun... tanpa kita sadari, orang-orang hebat dari profesi-profesi tersebut juga lahir dari tangan-tangan penuh cinta ibu dan bapa guru.             Memutar kenangan masa sekolah mungkin akan membuat kita semakin memaknai hari guru ini. Masa dimana kita mulai belajar abjad, angka, berhitung, menulis dan akhirnya dikenalkan dengan sekelumit teori, konsep, rumus... akhhh.. mungkin tak semua yang disampaikan bisa kita serap -,-. Masih terbayangkah ketika kita memakai baju putih merah? Wajah yang masih memancarkan kepolosan dan... ya.. bisa dibilang aga lucu lah ya.... Kita masih diantar oleh ibu atau ayah kita. Kita takut untuk masuk ke kelas dan menangis

Cara Pintar Mengenal Allah

Ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa kita jawab hanya dengan mengandalkan logika. Salah satunya adalah pertanyaan tentang Allah. Sangat berbahaya jika kita terus menelaah keberadaan Allah dari segi pemikiran kita yang terbatas, karena bukan tidak mungkin akan mengakibatkan kita menjadi ateis. Keberadaan Allah kita yakini dari hati nurani, ayat-ayat Alquran dan bukti kekuasaan-Nya berupa ciptaan-ciptaan-Nya yang luar biasa. Hal itu cukup meyakinkan kepada kita bahwa Allah memang ada dan tidak diragukan keberadaan-Nya.             Namun permasalahannya, bagaimana kita menjelaskan keberadaan Allah kepada anak kecil yang selalu mengandalkan pemikiran yang konkrit? Tentu perlu kehati-hatian untuk menanggapi pertanyaan anak kecil yang kritis dan terkadang membuat bingung untuk menjawabnya. Kita juga pasti pernah merasakan masa anak-anak seperti itu, dimana kita merasakan banyak hal-hal aneh dan tidak bisa kita jawab sendiri sehingga terus bertanya kepada orang lain agar tidak

Reformasi kekuasaan Presiden Melalui Suksesi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Menurut Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan (1950), kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain ke arah tujuan dari pihak pertama. Dari definisi kekuasaan tersebut kita dapat memahami bahwa kekuasaan memiliki pengaruh yang kuat dalam menentukan kebijakan dalam sebuah kelompok. Orang yang memiliki kekuasaan dapat dengan mudah mengarahkan tindakan orang lain dalam kelompoknya agar sesuai dengan keinginannya. Kekuasaan membuat semua orang, baik suka ataupun tidak suka, menuruti perintah dari orang yang berkuasa tersebut.               Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kekuasaan dari lembaga pemerintah dalam menentukan kebijakan sangat mempengaruhi maju atau mundurnya kehidupan masyarakat. Di Indonesia yang menganut sistem pemerintahan presidensial, presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang memiliki kekuasaan dala