Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Please… Jangan Baper !

           Kata orang, tidak ada yang namanya persabahatan sejati antara seorang perempuan dan seorang laki-laki. Dalam kata “persahabatan” itu, ada rasa lebih yang terkandung didalamnya. Karena mustahil kedekatan dapat terjalin tanpa getaran cinta didalamnya. Benarkah? Mungkin cerita dibawah ini dapat memberikan sedikit jawaban. *** “Rin…. tuh liat Dani ngeliatin kamu aja.”            “Iya tuh Rin, tatapan penuh arti gitu. Kalian kan deket, jangan-jangan Dani ada rasa sama kamu?”             “Ah, masa sih An, Er?” tanyaku setelah mendengar ucapan dua sahabatku, Anti dan Erni.             “Iya, coba kamu lirik deh.” Tambah Anti semakin memprovokasiku untuk melihat apa yang menjadi objek perhatian kedua temanku itu.             Tentu saja aku tidak gila dengan menengok kearah Dani secara langsung. Lewat trik melihat dari sudut mata, aku mencoba menyelidiki perkataan teman-temanku itu. Dan ternyata… memang benar, Dani memperhatikanku.             Aku seringkali tidak am

Jodoh... Semoga lancar OTW nya

Hari Raya sebentar lagi tiba. Kumandang kemenangan akan menggema, bersorak menyambut hari bahagia setelah sebulan lamanya menempa diri. Namun... dibalik kebahagiaan itu... adakah hal yang masih membuatmu khawatir saat menghadapinya? Hehe.. Anak kecil yang penuh kepolosan akan mengkhawatirkan jumlah baju baru yang dia punya untuk dipamerkan dihari raya. "Bajunya banyak ga dibandingkan  temanku yang lain?" mungkin hanya itu pertanyaan yang terlintas. Berbeda dengan anak yang baru menginjak sekolah dasar. Ia akan sibuk menghayal tentang jumlah THR yang akan ia terima. Mungkin sejak saat ini ia sudah membidik target yang akan didatangi di hari raya. Hehe... Anak SMP yang mulai beranjak remaja akan lebih kompleks lagi pemikirannya. Mungkin sudah mulai ditanya, "Kemarin dibagi raport dapet rangking berapa? Ada yang kebakaran nilainya?". Ya... terkadang silaturahmi keluarga sekaligus jadi ajang "pamer" sang buah hati. Syukur jika dapat nilai memuaskan, jik

“Cermin, bangunkan aku!”

Kau ibarat pedang bermata dua. Satu sisi yang kau miliki begitu bermanfaat untuk memberikan kesempatan melakukan banyak hal. Namun, jika salah digunakan, kau ibarat senjata yang memakan tuannya. Kau adalah waktu. Meskipun aku sudah tahu tentang dua sisimu tersebut, tetap saja aku masih sering terjebak oleh tipu muslihatmu. Seringkali kau membuatku terlena hingga aku lupa entah sampai kapan Dia mengijinkanku untuk menikmatimu. Kesenanganmu didunia seringkali menyilaukan mata, sehingga membuatku lalai menggunakanmu untuk bekal di akhirat kelak. Tahun ini sudah hampir ¼ abad aku menikmatimu. Kamu tahu apa yang sudah aku lakukan selama itu? Kesempatan yang Allah berikan untuk menikmati kebersamaan denganmu hanya kugunakan untuk kesenangan semu. Setiap hari yang berlalu hanya kuisi untuk memikirkan diriku sendiri. Aku semakin larut dalam fantasi semu. Semua isi pikiran semakin penuh oleh nafsu dunia yang semakin kukejar justru semakin tak berujung. Bahkan saking lekatnya kebers