Atmosfer kegembiraan pergantian tahun masih belum lekas hilang. Sebagian besar orang masih sibuk dengan rencana-rencana perubahan dan harapan baru di tahun 2015. Yaps!! Setiap orang pasti ingin menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Kesalahan, kegagalan di tahun yang lalu pasti akan menjadi catatan kelam yang tidak ingin terulang kembali. Tapi, keberhasilan dan kebahagiaan yang berhasil ditorehkan, haruslah menjadi tinta emas yang terus digoreskan. Tahun baru, semangat baru untuk memulai perubahan!
Teringat
dengan sebuah kajian yang pernah penulis ikuti, mungkin akan sangat tepat untuk
diangkat sebagai motivasi untuk terus berubah. Tema kajian itu adalah tentang
“Yuk Move on”. Move on???!! Tentu sudah mejadi kata yang begitu akrab ditelinga
kita. Terutama para muda-mudi yang sudah mengalami mabuk asmara, haha... Move
on diidentikan dengan perasaan galau, patah hati, ya.. pokonya perasaan yang
penuh derita (-,-). Move on sendiri diartikan sebagai berpindah dan mencoba
melupakan. Move on merupakan sebuah tekad untuk kembali bangkit dan melupakan
hal-hal yang dianggap menyakitkan.
Selama ini, move on
hanya diidentikan dengan perasaan ingin melupakan si “dia” yang pernah hadir di
hati kita. Namun, move on juga seharusnya bisa digunakan sebagai sebuah tekad
untuk mengubah perilaku kita dari yang tidak baik menjadi baik. Move on didalam
ajaran agama Islam dapat disamakan dengan hijrah. Hijrah berasal dari bahasa
arab “ Ù‡ِجْرَØ©” yang artinya: (1) pindah, menjauhi atau menghindari. (2)
Kerasnya sesuatu (الهجر الهجير الهاجرة); berarti tengah hari di waktu panas
sangat menyengat (keras). Secara bahasa Hijrah diartikan dengan menjauhi
sesuatu dengan sangat keras karena adanya ketidak setujuaan dan kebencian. Sedangkan
pengertian hijrah di dalam Alquran, yaitu:
a.
Meninggalkan dan menjauhi sesuatu dengan kebencian
Dalam QS
Maryam:46 Allah Berfirman: “Berkata bapaknya:
“Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti,
maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama”.
Dalam ayat
tersebut, bapaknya Nabi Ibrahim mengusir Nabi Ibrahim jika Nabi Ibrahim tidak
suka kepada Tuhan-Tuhan nya. Hijrah dalam ayat tersebut diartikan dengan
meninggalkan sesuatu karena kebencian terhadap hal itu.
b.
Meninggalkan sesuatu karena kotor atau najis
Dalam QS Al-Mudatsir:5 Allah Berfirman: “dan
perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah,”
Allah memerintahkan kita
untuk meninggalkan segala perbuatan dosa dan menjauhi kemusyrikan. Hijrah dalam
hal ini diartikan dengan menjauhi sesuatu karena hal itu dilarang dan termasuk
perbuatan yang kotor.
c.
Tidak mengacuhkan sesuatu karena tidak menyukainya
atau karena memusuhinya atau membencinya
Dalam QS
Al-Furqan:30 Allah Berfirman: “Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya
kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan”.
Dalam ayat ini, Allah memberitakan pengaduan Rasulullah kepada-Nya, bahwa
kaumnya menghijrahi (tidak mengacuhkan) Alquran, karena mereka (kafir itu)
memusuhi / membenci Alquran dan Pembawa Al-quran (QS 25/31). Kata Hijrah dalam
ayat ini mengandung pengertian Tidak mengacuhkan, tidak memperhatikan, tidak
menghiraukan, karena sesuatu itu tidak disenanginya.
d. Meninggalkan Negeri Kafir
Dalam QS Ali Imran:195 Allah Berfirman: “Maka Tuhan mereka memperkenankan
permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal
orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan,
(karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang
yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada
jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan
mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya
pahala yang baik.”
Dalam ayat ini, Allah mengabulkan do’a Rasulullah kepada-Nya. Allah akhirnya
mengijinkan Rasulullah SAW untuk keluar meninggalkan negeri yang kafir setelah
beliau dan para sahabat diusir dari negeri tersebut. Pengusiran orang kafir
terhadap Rasulullah dan para sahabat itu terjadi, karena Para Rasulullah dan
para sahabat tidak setuju terhadap dasar (ideologi) negara, hukum, budaya, dan
lain lain yang dianut dan dikembangkan negara kafir yang menurut penilaian
Rasulullah SAW adalah jahiliyyah.
Dari
pengertian-pengertian hijrah diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa hijrah
berarti meninggalkan sesuatu yang buruk ke arah yang lebih baik. Allah sangat
menganjurkan hal ini. Kita diperintahkan untuk selalu menjadi pribadi yang
lebih baik dari hari kemarin. Jadi, meratapi kesedihan, kegagalan, dan
kesalahan??? Udah ga zaman bila tidak ada langkah perubahan!
Selain move on, kita
juga harus mulai move up! Jika move on hanya sekedar “berpindah”, maka kita
naik ke level selanjutnya yaitu move up. Move up diartikan sebagai berpindah
menuju level yang lebih atas. Setelah kita bertekad untuk menjadi pribadi yang
lebih baik, maka tentunya kita harus mulai melakukan perubahan agar kualitas
pribadi kita menjadi semakin lebih baik dari sebelumnya.
Move on
udah, move up ok, maka yang terakhir adalah move away. Apa lagi itu??? Move
away adalah tingkatan tertinggi dalam metamorfosis. Move away diartikan sebagai
pergi menjauh. Maknanya adalah kita terus melangkah (istiqomah) menjalankan
perubahan dan bertekad untuk tidak mendekati kesalahan-kesalahan yang pernah
dilakukan.
Jika hanya sekedar teori maka semua orang bisa mempelajari. Jika hanya
sekedar berangan-angan maka semua orang bisa melakukan. Jika hanya sekedar
bermimpi dan berharap, semua orang juga berkesempatan. Namun, hanya orang-orang
pilihan yang bisa membuat perubahan yang diidamkan menjadi kenyataan. Dan orang
terpilih itu, pasti adalah kita yang masih diberi kesempatan oleh Allah untuk
terus berusaha, belajar, bertekad dan mulai memperbaiki diri.
Tahun 2015 sudah dimulai. Mari kita berdamai dengan masa lalu yang ada di
belakang kita. Biarlah masa-masa kelam yang pernah terlewati menjadi saksi
metamorfosis diri kita. Biarlah segala kesakitan, penyesalan dan kesedihan itu
akhirnya berubah menjadi senyuman manis karena kita sudah menjadi orang yang
berbeda dengan masa itu. Ubahlah warna hitam itu menjadi warna-warni yang lebih
indah yang akan mengisi buku amalan kita.
Hapuslah segala air mata kekecewaan dan sakit hati karena sebuah perasaan
“cinta”. Buatlah sakit hati itu menjadi sebuah tekad dan kekuatan agar kita
bisa move on, move up dan move away. Lepaskan ‘dia” yang pernah kau anggap
berharga namun hanya menyebabkan luka. Karena cara terbaik untuk mencintai
seseorang adalah dengan mendoakan nya, bukan memaksa untuk memilikinya. Jangan
lagi menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tak pasti, tapi buatlah perubahan yang
pasti dalam diri, sehingga kelak biar Allah dengan segala kekuasaan-Nya yang
akan memantaskan kita untuk orang yang tepat menurut-Nya.
Buatlah target-target hidupmu tanpa ragu. Potensi-potensi yang ada dalam
diri kita sangat berharga dan sayang sekali jika tidak dioptimalkan untuk
digali. Tataplah deretan target itu, resapi, rasakan dan yakinkan bahwa kita
bisa mencapai semua itu. Tidak ada waktu lagi untuk ragu, karena waktu tidak
akan menunggu keraguan itu hilang. Keluarlah dari zona nyaman, karena para
pemenang tidak lahir dari lautan yang tenang! Semoga kita senantiasa dimudahkan
untuk terus berubah dan istiqomah dalam perubahan. ^_^
Daftar
Pusataka:
Cakrabuana, Waiman. 2012. Pengertian Hijrah. Tersedia: http://ruangjuang.wordpress.com/2012/11/14/pengertian-hijrah-waiman-cakrabuana/.
[ 2 januari 2015]
Komentar
Posting Komentar