Setiap orang pasti selalu menginginkan keuntungan dan berusaha untuk menghindari kerugian. Hal itu sudah menjadi kodrat yang Allah ciptakan didalam perasaan setiap manusia. Namun, tidak semua manusia memahami makna untung dan rugi berdasarkan ukuran Allah. Manusia seringkali hanya menggunakan penilaiannya sendiri untuk menilai sesuatu menguntungkan atau merugikan. Contohnya ketika kita dilanda musibah yang membuat menderita. Musibah seringkali diidentikan dengan kerugian. Padahal menurut penilaian Allah, musibah itu memberikan keuntungan bagi manusia itu sendiri. Diantaranya adalah manusia dapat bermuhasabah diri agar belajar untuk mensucikan hati kembali, karena orang yang beruntung menurut Allah adalah orang yang senantiasa mensucikan hatinya. Didalam surah Al-Mu'minun (ayat 2, 3, 4, 5, 8 dan 9) kita dapat menemukan siapa saja orang-orang yang dapat dikatakan beruntung menurut Allah Swt, yaitu: (1). Or...
alangkah indah apabila semua cerita kehidupan yang kau alami, kau lihat, kau jumpai dan kau rasa begitu bermakna... diabadikan dalam sebuah goresan tinta